WhatsApp Image 2025 10 27 At 23.40.24 (3)

Kolaborasi Multi Pihak Bahas Riset Open River Cam di Kota Sukabumi

KOTA SUKABUMI- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pemanfaatan Open River Cam untuk Mitigasi”, di Salahsatu tempat Meeting di Kota Sukabumi, Senin (27/10).

Kegiatan ini menjadi langkah awal kolaborasi lintas lembaga antara PMI, Palang Merah Amerika (AmCross), dan stakeholder yang terkait di Kota Sukabumi.

FGD diikuti oleh perwakilan PMI Pusat, Palang Merah Amerika (AmCross), Departemen Geofisika dan Hidrologi IPB University, BMKG kantor Pusat, BPBD Kota Sukabumi, UPTD PSDA Cisadea Cibareno, Bidang SDA DPUTR Kota Sukabumi serta unsur tokoh masyarakat di lokasi Riset.

Dalam sambutannya, Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Kota Sukabumi sebagai lokasi pilot riset Open River Cam pertama di Indonesia.

“Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk membangun sinergi dan kolaborasi. Harapannya, dari riset ini dapat lahir rekomendasi yang relevan dan bermanfaat,” ujarnya.

Perwakilan Palang Merah Amerika, Teguh Wibowo, menegaskan bahwa riset ORC merupakan bentuk kolaborasi kemanusiaan berbasis ilmu pengetahuan. "Riset ini tidak hanya menyoroti teknologi kamera sungai, tetapi juga bagaimana data yang dihasilkan dapat digunakan untuk memahami dinamika sungai dan mendukung kebijakan pengurangan risiko bencana kedepannya,” jelasnya.

Kegiatan FGD ini menjadi langkah penting untuk mempertemukan berbagai pihak pemerintah, akademisi, dan lembaga kemanusiaan guna menggali potensi pemanfaatan teknologi ini secara lebih efektif bagi upaya pengurangan risiko bencana. "Selama enam bulan ke depan, komputer pintar yang tertanam di kamera akan mengirimkan data untuk mempelajari karakter sungai serta perubahan-perubahan yang terjadi,'' jelasnya

Data ini kata Teguh, nantinya akan dipadukan dengan informasi hidrometeorologi sehingga menghasilkan analisis yang lebih akurat

Menanggapi inisiatif tersebut, Prof. DR. Muh. Taufik, Guru Besar Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB University, menyambut baik pelaksanaan riset Open River Cam di Kota Sukabumi. Menurutnya, kolaborasi antara lembaga kemanusiaan, pemerintah daerah, dan perguruan tinggi menjadi langkah strategis dalam mengembangkan basis pengetahuan untuk mitigasi bencana yang lebih ilmiah dan terukur.

Sementara itu, Ridwan S. Carman, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI, menegaskan bahwa riset Open River Cam menjadi momentum penting untuk memperluas kolaborasi antar pihak dalam pengelolaan risiko bencana di Indonesia.

“PMI tidak hanya berfokus pada respon bencana, tetapi juga membangun fondasi ilmiah melalui riset dan kolaborasi lintas sektor. Melalui ORC ini, kami ingin mendorong daerah memiliki kemampuan analisis dan kesiapsiagaan yang lebih kuat berbasis data dan inovasi,” ungkap Ridwan.

Kolaborasi Multi Pihak Bahas Riset Open River Cam di Kota Sukabumi

KOTA SUKABUMI- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pemanfaatan Open River Cam untuk Mitigasi”, di Salahsatu tempat Meeting di Kota Sukabumi, Senin (27/10).

Kegiatan ini menjadi langkah awal kolaborasi lintas lembaga antara PMI, Palang Merah Amerika (AmCross), dan stakeholder yang terkait di Kota Sukabumi.

FGD diikuti oleh perwakilan PMI Pusat, Palang Merah Amerika (AmCross), Departemen Geofisika dan Hidrologi IPB University, BMKG kantor Pusat, BPBD Kota Sukabumi, UPTD PSDA Cisadea Cibareno, Bidang SDA DPUTR Kota Sukabumi serta unsur tokoh masyarakat di lokasi Riset.

Dalam sambutannya, Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Kota Sukabumi sebagai lokasi pilot riset Open River Cam pertama di Indonesia.

“Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk membangun sinergi dan kolaborasi. Harapannya, dari riset ini dapat lahir rekomendasi yang relevan dan bermanfaat,” ujarnya.

Perwakilan Palang Merah Amerika, Teguh Wibowo, menegaskan bahwa riset ORC merupakan bentuk kolaborasi kemanusiaan berbasis ilmu pengetahuan. “Riset ini tidak hanya menyoroti teknologi kamera sungai, tetapi juga bagaimana data yang dihasilkan dapat digunakan untuk memahami dinamika sungai dan mendukung kebijakan pengurangan risiko bencana kedepannya,” jelasnya.

Kegiatan FGD ini menjadi langkah penting untuk mempertemukan berbagai pihak pemerintah, akademisi, dan lembaga kemanusiaan guna menggali potensi pemanfaatan teknologi ini secara lebih efektif bagi upaya pengurangan risiko bencana. “Selama enam bulan ke depan, komputer pintar yang tertanam di kamera akan mengirimkan data untuk mempelajari karakter sungai serta perubahan-perubahan yang terjadi,” jelasnya

Data ini kata Teguh, nantinya akan dipadukan dengan informasi hidrometeorologi sehingga menghasilkan analisis yang lebih akurat

Menanggapi inisiatif tersebut, Prof. DR. Muh. Taufik, Guru Besar Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB University, menyambut baik pelaksanaan riset Open River Cam di Kota Sukabumi. Menurutnya, kolaborasi antara lembaga kemanusiaan, pemerintah daerah, dan perguruan tinggi menjadi langkah strategis dalam mengembangkan basis pengetahuan untuk mitigasi bencana yang lebih ilmiah dan terukur.

Sementara itu, Ridwan S. Carman, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI, menegaskan bahwa riset Open River Cam menjadi momentum penting untuk memperluas kolaborasi antar pihak dalam pengelolaan risiko bencana di Indonesia.

“PMI tidak hanya berfokus pada respon bencana, tetapi juga membangun fondasi ilmiah melalui riset dan kolaborasi lintas sektor. Melalui ORC ini, kami ingin mendorong daerah memiliki kemampuan analisis dan kesiapsiagaan yang lebih kuat berbasis data dan inovasi,” ungkap Ridwan.

Scroll to Top