KOTA SUKABUMI – Hingga larut malam, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi tetap menerjunkan relawan dan armada tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter untuk membantu pembersihan lumpur pasca banjir yang melanda Kampung Ciseureuh RT 01/01, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Sabtu (9/8/2025) malam.
Hujan deras dengan intensitas tinggi sejak petang hingga malam menyebabkan sedikitnya 18 rumah warga terendam dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Berdasarkan data sementara BPBD Kota Sukabumi, banjir ini berdampak pada 21 keluarga, termasuk delapan balita dan empat orang lanjut usia. Selain merendam rumah, air bah juga membawa lumpur dan tumpukan sampah yang mengotori permukiman.
“Air bersih menjadi kebutuhan mendesak setelah banjir surut. Kami menurunkan tangki air ini agar warga dapat segera membersihkan rumah dan lingkungannya dari lumpur, termasuk fasilitas ibadah masjid” kata Staf Pelayanan PMI Kota Sukabumi, Dinar Mochamad.
Air bersih sangat vital dalam proses pembersihan pasca banjir. Lumpur yang terbawa banjir biasanya bercampur dengan kotoran dan limbah, sehingga harus dibersihkan menggunakan air yang higienis untuk mencegah risiko penyakit.
Menurutnya, keberadaan tangki air bersih tidak hanya mempercepat pembersihan, tetapi juga membantu menjaga higienitas warga. Selain untuk menyemprot lumpur, air bersih dimanfaatkan untuk mencuci peralatan makan, pakaian, hingga membersihkan diri setelah bekerja di area terdampak banjir.
Selain mengerahkan tangki air bersih, PMI bersama Tim Sigap Dinas Kesehatan Kota Sukabumi juga melakukan pemeriksaan kesehatan bagi warga terdampak, hal ini mewaspadai potensi penyakit pasca banjir seperti leptospirosis, diare, dan penyakit kulit, sehingga mengimbau warga menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Proses pembersihan dan penanganan dampak banjir ini melibatkan BPBD Kota Sukabumi, Dinas Satpol PP dan Damkar, relawan SEHATI, relawan kemanusiaan, pemerintah setempat, dan masyarakat sekitar.